Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku senang pemerintah dapat mengendalikan inflasi di tengah ancaman krisis ekonomi global. Bahkan saat kenaikan BBM bulan lalu, Jokowi mengklaim efeknya tidak membuat lonjakan inflasi besar.
“Inflasi pada bulan Agustus masih bisa kita kendalikan di 4,6 persen, kuartal kedua 4,9 persen, tapi karena kenaikan BBM kemarin, inflasi naik sedikit di angka 5,9 persen. Masih bisa kita kendalikan,” ujar Jokowi saat meresmikan Trade Expo Indonesia (TEI) Ke-37 di ICE BSD City, Tangerang, Rabu, 19 Oktober 2022.
Selain itu, Jokowi menyebut pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga terbilang tinggi, yakni mencapai 5,44 persen. Ia memprediksi angka ini akan semakin tinggi pada kuartal ketiga tahun ini.
Dengan kondisi tersebut, Jokowi meminta agar semua pihak membandingkan kondisi inflasi di Indonesia dengan negara lain. “Kemudian tolong nanti dibandingkan inflasi kita dengan negara-negara lain, pertumbuhan, growth, kita dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi negara-negara lain,” ujar Jokowi.
Hal yang membuat Jokowi makin gembira adalah pujian dari Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva. Pujian diberikan karena Indonesia dianggap berhasil menjaga stabilitas ekonomi di tengah krisis global.
“Dan minggu yang lalu, Managing Director-nya IMF mengatakan, bahwa Indonesia adalah titik terang di tengah-tengah kesuraman ekonomi dunia. Ini yang ngomong bukan kita loh, ya,” ujar Jokowi.
Jokowi mengaku merasa senang mendapat pujian tersebut di saat banyak negara antre untuk mendapatkan bantuan pendanaan dari IMF. Ia menjelaskan saat ini sudah ada 16 negara yang menjadi “pasien” IMF dan 28 negara lainnya mengantre untuk mendapatkan bantuan pendanaan dari IMF. Dengan kondisi tersebut, Jokowi mengklaim pertumbuhan ekonomi Indonesia justru tumbuh 5,44 persen.
Pujian ini, menurut Jokowi, bakal menambah kepercayaan dunia terhadap Indonesia. “Titik terang di antara kesuraman ekonomi dunia. Kan bagus kalau banyak yang menyampaikan seperti itu. Sehingga trust kepercayaan global terhadap kita akan semakin baik,” ujar Jokowi.
Jokowi mengklaim juga mendapat laporan dari Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengenai neraca dagang Indonesia yang surplus hingga 39,8 miliar USD selama 29 bulan ke belakang.
Ia berharap dengan diresmikannya Trade Expo Indonesia (TEI) Ke-37 Tahun 2022 ini dapat menambah surplus neraca dagang Indonesia hingga 10 miliar USD. Dengan begitu, Jokowi berharap akan timbul efek domino yang mendorong perbaikan ekonomi di Indonesia.
Kereen