Polresta Malang Kota kumpulkan sejumlah tokoh terkait aksi sweeping
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota mengumpulkan sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda usai adanya aksi sweeping yang dilakukan oleh sekelompok orang, di wilayah Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang pada Minggu malam (25/6). Kabag Ops Polresta Malang Kota Kompol Supiyan di Kota Malang, Jawa Timur, Senin mengatakan bahwa dalam pertemuan antara tokoh masyarakat setempat dan pemuda serta perwakilan dari kelompok massa yang melakukan aksi sweeping tersebut, disepakati beberapa hal. ”Kita kumpulkan para tokoh, kemudian disepakati sejumlah hal antara tokoh masyarakat dan pemuda setempat, dengan perwakilan kelompok. Melakukan mediasi, dan telah ada kesepakatan kedua pihak,” kata Supiyan.
Supiyan menjelaskan, sejumlah hal yang disepakati tersebut antara lain adalah pihak dari sekelompok orang yang pada Minggu malam (25/6) melakukan aksi sweeping di kawasan Tlogomas meminta permohonan maaf kepada masyarakat setempat. Kemudian, kelompok tersebut juga bertanggung jawab untuk melakukan pembinaan terhadap kelompoknya agar tidak ada peristiwa serupa dan akan bertanggung jawab secara perdata atas dampak dari aksi sweeping itu. ”Pasca-kejadian keributan pada lokasi Tegalgondo, Kabupaten Malang, itu berkembang langsung di wilayah Kota Malang,” katanya. Pada Minggu malam, sekelompok orang melakukan aksi sweeping di kawasan Tlogomas kurang lebih pukul 19.00 WIB. Aksi tersebut buntut dari kasus pengeroyokan yang menyebabkan seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta meninggal dunia. Kasus tersebut saat ini tengah ditangani oleh Kepolisian Resor (Polres) Malang, mengingat peristiwa pengeroyokan yang menyebabkan seorang mahasiswa berinisial KM asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu terjadi di wilayah Kabupaten Malang. Supiyan menambahkan, usai aksi sweeping yang tidak berlangsung lama itu, ada sejumlah orang yang dibawa menggunakan truk polisi. Ratusan orang itu dibawa ke rumah duka Gotong royong, di Kecamatan Blimbing, Kota Malang. ”Untuk menghindari adanya ketegangan dengan warga, kami melakukan langkah antisipasi untuk membawa mereka ke Gotong Royong, yang menjadi tempat persemayaman. Tidak ada pihak-pihak yang ditahan kepolisian usai peristiwa sweeping itu,” katanya. KM ditemukan meninggal dunia di belakang Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, pada Minggu (25/6) dini hari. Korban sempat berada di salah satu kafe di kawasan Tegalgondo, Kecamatan Karangploso itu namun kemudian dikeroyok hingga meninggal dunia.