Eks Wakapolri Sebut Reformasi Polri Harus Menghidupkan Kultur dan Moral

Tanggal:

Eks Wakapolri Sebut Reformasi Polri Harus Menghidupkan Kultur dan Moral

Jakarta Wakapolri periode 2011-2013, Komjen Pol. (Purn) Nanan Soekarna, buka suara soal reformasi Polri. Menurutnya, reformasi yang harus dilakukan Polri bukan soal perubahan struktur, melainkan kultur dan moral.


Nanan menyebut nilai-nilai moral yang terkandung di dalam Tribrata, Catur Prasetya, mesti dihidupkan kembali dan dijadikan pedoman oleh setiap anggota Polri. Hal ini disampaikan Nanan dalam kegiatan Sarasehan HUT Divhumas Polri di Auditorium STIK-PTIK, Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2025.


“Reformasi sejati bukan mengganti struktur tapi menghidupkan kultur yang sudah ada di Tribrata, Catur Prasetya, Kode Etik Polri,” kata Nanan, Kamis, 30 Oktober 2025.

Nanan mengatakan seharusnya Polri itu miskin struktur, kaya fungsi. Artinya, sedikit strukturnya atau pimpinannya, namun fungsinya besar.

“Sekarang ya sama, kabinetnya besar, polisinya besar,” ujar dia.

Nanan memandang nilai-nilai kultur dan moral hanya dapat dihidupkan kembali apabila integritas dijadikan habitus atau kebiasaan oleh setiap anggota Polri ketika bertugas. Dengan begitu, integritas yang dibangun oleh setiap personel dapat menjadi integritas lembaga dan berujung pada kembalinya kepercayaan publik.

“Dari kultur itu hanya bisa hidup jika integritas menjadi habitus baru Polri. Integritas personal melahirkan integritas institusional,” ungkap Nanan.

Mantan Wakapolri ini pun menitipkan tiga prinsip yang mesti dipegang teguh oleh para anggota Korps Bhayangkara. Pertama, values for value. Ia meminta agar setiap anggota Polri tak melulu mementingkan jabatan dan uang.

“Sekarang no values, no nilai-nilai. Just status, rebutan status, rebutan fullus. Itulah bermasalah semua. APH sama, polisi, jaksa, hakim, lawyer, tangkapi semua. Karena dia no values, just status dan fullus,” tutur Nanan.

Eks Wakapolri Komjen Polisi Purnawirawan Nanan Soekarna/Metro TV/Siti Yona

Kemudian, prinsip yang kedua dan ketiga yakni full commitment no conspiracy serta integrity defender. Nanan mengatakan, anggota sepatutnya berani untuk melawan atasannya apabila melakukan perbuatan yang menyimpang demi melindungi atasan dan institusi.

“Ayo sama-sama kita menjadi integrity defender. Berani melawan atasan siapa pun, kalau tidak benar. Tapi untuk menjaga atasan dan institusi,” pungkas Nanan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Bagikan berita:

Daftar

spot_imgspot_img

Popular

Berita Terkait
Berita Terkait

Polri Bentuk Tim Pokja Tindak Lanjuti Putusan Mahkamah Konstitusi

Polri Bentuk Tim Pokja Tindak Lanjuti Putusan Mahkamah Konstitusi Jakarta...

BuHer Jabat Kabid Humas Polda Metro Jaya, Tokoh di Kota Batu Apresiasi Gaya Kepemimpinannya Malang

BuHer Jabat Kabid Humas Polda Metro Jaya, Tokoh di...

Kadiv Humas Polri : Semangat Kepahlawanan, Energi Membangun Indonesia Maju 10 November 2025  

Semangat Kepahlawanan, Energi Membangun Indonesia Maju10 November 2025   Kompasiana, Jakarta ---...

Sosok Kombes pol Budi Hermanto,S.I.K,M.Si Masih Terukir Tinta Emas Di Warga Kota Malang

Sosok Kombes pol Budi Hermanto,S.I.K,M.Si Masih Terukir Tinta Emas...