Presiden Jokowi ternyata sudah menyampaikan pesan khusus kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Jokowi yang merupakan kader dari partai berlogo banteng ini meminta agar PDIP tidak kelamaan dalam menyampaikan siapa capres di 2024.
Pesan Jokowi ini diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto. “Persoalan capres dan cawapres itu nanti tiba momentumnya. Dan Pak Jokowi pun berpesan jangan lama-lama, maksudnya jangan mendekati Oktober (2023),” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022).
Hasto menegaskan, PDIP tak sembarangan dalam memilih capres yang akan diusung. Menurutnya, pemimpin nasional akan membawa tanggung jawab yang tidak ringan. Bahkan akan mengemban lebih berat bila dibandingkan dengan kepemimpinan Jokowi. “Kami terus melakukan kajian, baik secara politik, secara sosiologis juga hasil hasil survei,” katanya.
Semua hal itu harus dipertimbangkan dengan matang dari berbagai aspek. “Bu Megawati berpesan bahwa persiapan PDIP bukan hanya sosok presiden tapi pemimpin yang berani ambil tanggung jawab yang tidak mudah sebagai pemimpin nasional kita,” katanya.
Untuk diketahui, PDIP menjatuhkan sanksi kepada sejumlah kader yang bermanuver menjelang Pilpres 2024. Kader yang sudah disanksi adalah Dewan Kolonel yang terdiri dari Trimedya Panjaitan, Johan Budi Sapto Pribowo, Masinton Pasaribu, dan Hendrawan Supratikno. Mereka disanksi keras dan terakhir.
Selain Dewan Kolonel, PDIP juga memberikan peringatan keras dan terakhir Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo karena menyatakan dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maju sebagai capres 2024. Ganjar Pranowo juga tak luput dari sanksi, ia mendapat teguran lisan lantaran menyatakan siap maju menjadi capres 2024.
